A.
Latar Belakang
Perusahaan didirikan bertujuan untuk
meningkatkan volume penjualan, mempertinggi daya saing dan meminimalkan biaya
produksi untuk mencapai laba maksimal.Perkembangan perusahaan dan laba yang
dicapai perusahaan dapat digunakan sebagai alat ukur terhadap keberhasilan
perusahaan dalam menjalankan aktivitas yang berkenaan dengan operasinya. Jika
tujuan perusahaan itu tercapai maka kelangsungan hidup perusahaan dimasa yang
akan datang tetap mampu dipertahankan dan mampu bersaing dengan perusahaan
lain. Produsen harus selalu berusaha mengelola usahanya dengan baik guna
mencapai tujuan tersebut. Konsumen sangat memerlukan informasi untuk menentukan
keputusan suatu produk yang akan mereka beli di pasaran. Keputusan yang selalu
diharapkan oleh produsen, apakah pesan yang disampaikan lewat promosinya telah
dapat menjangkau pasar yang telah diharapkan atau belum. Apabila telah menjangkaunya
berarti mencerminkan keberhasilan promosinya dan sudah tentu akan meningkatkan
permintaan konsumen. Suatu perusahaan memproduksi barang dengan kualitas yang
baik, harga relatif murah dibandingkan pesaing, dan tersebar ke berbagai tempat
tetapi apabila calon pembeli tidak diberi tahu adanya produk tersebut,
diingatkan atau dibujuk untuk membelinya maka produk tersebut tidak akan bisa
laku di pasaran dan segala sesuatu yang dilakukan akan sia-sia. Perusahaan yang
baru berdiri pun harus mempromosikan produknya untuk memberitahukan bahwa ada
produk baru dan promosi yang perlu ditekankan adalah promosi yang sifatnya
membujuk.Promosi yang sifatnya mengingatkan dilakukan terutama untuk
mempertahankan merk dan image produk di hati konsumennya.Uraian tersebut
menggambarkan betapa kompleksnya masalah promosi dalam suatu perusahaan, betapa
pentingnya sistem dan strategi yang tepat dalam menyampaikan pesan kepada
konsumen melalui berbagai media promosi.Kegiatan promosi yang dilakukan agar
tujuan dari perusahaan dapat tercapai pastinya membutuhkan biaya, biaya-biaya
ini disebut dengan biaya promosi. Biaya promosi dikeluarkan oleh perusahaan
antara lain untuk membuat pameran produk, memberi sponsor dan membuat iklan di
media cetak maupun media elektronik. Sudah pasti perusahaan ingin selalu
meningkatkan jumlah penjualan untuk mendapatkan laba yang lebih besar, dan
dapat dilihat betapa berperannya promosi dalam upaya untuk mencapai tujuan
perusahaan yaitu meningkatkan volume penjualan.
Dalam penelitian ini peneliti
mengambil contoh sepertibisnis retail yang dibagi menjadi berbagai
macam jenis, yaitu
department store, hypermarket, supermarket, minimarket dan pedagang ecer
tradisional (pedagang kelontong).Saat ini bisnis retail di Indonesia berkembang
karena adanya berbagai macam bisnis retail yang
ditemukancontoh retail jenis department store adalah Matahari, Metro,
Sogo dan lain-lain yang sering sekali
kita temukan berbagai macam promosi.
Perkembanganya bisnis retail membuat
para retailer berusaha penuh dalam memikat konsumen.Cara yang dilakukan para
retailer dalam memikat konsumen adalah dengan melakukan promosi penjualan yang
biasanya berupa diskon untuk beberapa barang, memberikan kupon kepada konsumen
yang nantinya bisa ditukarkan dengan hadiah.
B. Identitikasi
Masalah
Berdasarkan penjelasan yang telah
diuraikan di latar belakang, maka dapat disimpulkan permasalahan
dalampenelitian ini adalah sebagai berikut :
Sejauh
mana pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumen pada Department
Store Kota Jakarta
C. Pembatasan
Masalah
Berdasarkan
penjelasan diatas maka batasan yang di ambil adalah pengaruh promosi penjualan
terhadap minat beli konsumen Matahari
Department Store berdasarkan data penjualan tahun 2010-2015 dengan objek
penelitian Matahari Department Store Pejaten Village yang berlokasi di Jalan
Warung Jati Barat No. 39 Ps. Minggu Jakarta Selatan.
D.
Rumusan Masalah
Apakahpromosi penjualanberperaruh secara
positif dan signifikan terhadap minat beli konsumen di Department Store kota
Jakarta ?
E.
Tujuan dan Manfaat
Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan menganalisis pengaruh promosi penjualanterhadap
minat beli konsumen di Department Store Jakarta
adalah untuk mengetahui apakah promosi penjualan berpengaruh positif dan
signifikan terhadap minat beli konsumen
diDepartment Store kota Jakarta.
2.Manfaat
Penelitian
a. Manfaat Penelitian Bagi Perusahaan
Manfaat
dari menganalisis pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli konsumenDepartment
Store kota Jakarta adalah membantu memberikan informasi dan saran kepada pengelola
Matahari Pejaten Village Jakarta mengenai kebijakan yang berkaitan dengan
promosi penjualan .
b. Manfaat Penelitian Bagi Peneliti Lain
Manfaat
dari menganalisis pengaruh promosi penjualan terhadap minat beli kosnsumendi Matahari
Pejaten Village Jakartaadalah memberikan informasi dan refrensi kepada peneliti
lain untuk penelitian lebih lanjut yang berhubungan dengan pengaruh promosi
terhadap minat konsumen.
F.
Kerangka Pemikiran
Kerangka berpikir dan perumusan
hipotesis merupakan hal penting dalam penelitian khususnya penelitian
kuantitatif.Kerangka berpikir lahir dari teori.Perpaduan teori dan kerangka
berpikir menghasilkan hipotesis.Kerangka pikir merupakan inti sari dari teori yang
telah dikembangkan yang dapat mendasari perumusan hipotesis.Teori yang telah
dikembangkan dalam rangka memberi jawaban terhadap pendekatan pemecahan masalah
yang menyatakan hubungan antar variabel berdasarkan pembahasan
teoritis.Sedangkan, hipotesis merupakan dugaan sementara yang selanjutnya diuji
kebenarannya sesuai dengan model dan analisis yang cocok. Hipotesis penelitian
dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara tas
masalah yang dirumuskan. Kerangka berpikir dan rumusan hipotesis akan dibahas
dalam tulisan ini sebagai bagaian penting dari penelitian pendidikan. Kerangka
Berpikir Uma Sekaran, 1992 (dalam
Sugiyono 2009) mengemukakan bahwa kerangka berpikir merupakan model konseptual
tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai factor yang telah
diidentifikasi sebagai masalah yang penting.
Kerangka pemikiran dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
G. Hipotesis
Sugiyono
(2009) menjelaskan bahwa hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam
bentuk pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru
didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang
merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan.
Suatu hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data
empiris, yakni berdasarkan apa yang dapat diamati dan dapat diukur. Untuk itu
peneliti harus mencari situasi empiris yang memberi data yang diperlukan.
Setelah kita mengumpulkan data, selanjutnya kita harus menyimpulkan hipotesis ,
apakah harus menerima atau menolak hipotesis. Ada bahayanya seorang peneliti
cenderung untuk menerima atau membenarkan hipotesisnya, karena ia dipengaruhi bias
atau perasangka. Dengan menggunakan data kuantitatif yang diolah menurut
ketentuan statistik dapat ditiadakan bias itu sedapat mungkin, jadi seorang
peneliti harus jujur, jangan memanipulasi data, dan harus menjunjung tinggi
penelitian sebagai usaha untuk mencari kebenaran.
Kerangka
pikir diatas dapat dibuat dugaan sementara hipotesis, sebagai berikut:
H0:
promosi penjualan tidak berpengaruh terhadap minat beli konsumendi Department Store Kota Jakarta
H1:
promosi penjualan berpengaruh terhadap minat konsumen di Department Store Kota Jakarta
H. Sistematika
Penulisan
Sistematika pembahasan dalam penulisan
ini ditujukan untuk memberikan gambaran serta mempermudah pembahasannya secara
garis besar mengenai apa yang dikemukakan didalam tiap-tiap bab. Berikut
sistematika penulisan yang digunakan :
1. Sampul Muka
2. Halaman Pengesahan
3. Halaman Pernyataan
4. Halaman Abstrak
( Bahasa Indonesia )
5. Halaman Abstract
( Bahasa Inggris )
6. Kata Pengantar
7. Daftar Isi
8. Daftar Tabel
9. Daftar Gambar
10. Daftar Lampiran
11. Bagian Utama
Bab 1 :PENDAHULUAN
a.
latar belakang masalah
b.
identifikasi masalah
c.
pembatasan masalah
d.
rumusan masalah
e.
tujuan dan manfaat penelitian
f.
kerangka pemikiran
g.
hipotesis
h.
sistematika penuliisan
i.
pendekatan data dan penelitian
Bab
II :TINJAUAN PUSTAKA
Bab
III : METODOLOGI PENELITIAN
a.
jenis peneliitian
b
model penellitian
c.
populasi dan sampel
d.
teknik penggumpulan data
e.
pengolahan dan analisis data
f.
operasional variabel
Bab
IV : HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab
V : KESIMPULAN DAN SARAN
12. Bagian
akhir, terdiri dari :
a.
daftar pustaka
b.
lampiran
c
surat bukti atau keterangan melakukan pennelitian
I. Pendekatan Data dan Keilmuan
1. Pemasaran
Tjiptono (2008) menjelaskan setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi
tertentu pada saat penyusunan strategi
pada level yangg berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki
kontak paling besar dengan lingkungan eksternal. Padahal perusahaan hanya
memiliki kendali yang terbatas terhadap
lingkungan eksternal. Oleh karena itu pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.
Dalam peranan strateginya
pemasaran mencakup setiap usaha untuki mencapai kesesuaian antara perusahaan
dengan lingkungannya dalam rangka
mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok.
Pertama, bisnis apayang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis
apa yang dapat di masuki dimasa
mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang
telah dipilih tersebut dapat dijalankan
dengan sukses dalamm lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif
produk,harga,promosi,dan distribusi untuk
melayani pasar sasaran.
2. Tjiptono
(2008) mengungkapkan bahwa kemampuan strategi pemasaran suatu perusahaan untuk menanggapi setiap perubahan kondisi
pasar dan faktor biaya tergantung pada
analisis terhadap faktor-faktor berikut :
a.
faktor lingkungan
analisis
terhadap faktor lingkungan seperti pertumbuhan populasi dan peraturan
pemerintah sangat penting untuk mengetahui pengaruh yang di timbulkannya pada
bisnis perusahaan. Selain itu faktor-faktor seperti perkembangan teknologi , tingkat inflasi, dan gaya hidup juga tidak boleh
diabaikan. Hal-hal tersebut merupakan faktor lingkungan yang harus di
pertimbangkan sesuai dengan produk dan
pasar perusahaan.
b.
faktor pasar
setiap
perusahaan perlu selalu memperhatikan dan mempertimbangkan faktor-faktor seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan,
tahap perkembangan, trend dalam sistem
distribusi, pola perilku pembeli, permintaan musiman, segmen pasar yang ada
saat ini atau yang dapat di kembangkan lagi, dan
peluang-peluang yang belum terpenuhi.
c.
persaingan
dalam
kaitannya dengan persaingan, setiap perusahaan perlu memahami siapa pesaingnya, bagaimana posisi produk/pasar pesaing tersebut, apa strategi
mereka, kekuatan dan kelemahan pesaing, struktur biaya pesaing, dan
kapasitas produksi para pesaing.
d.
analisis kemampuan internal
setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahannya dibandingkan para
pesaingnya. Penilaian tersebut dapat didasarkan pada faktor-faktor seperti
teknologi, sumberdaya financial, kemampuan pemanufakturan,kekuatan pemasaran,
dan basis pelanggan yang dimiliki.
3. Promosi
Tjiptono
(2008) menjelaskan
bahwa Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program
pemasaran. Betapapun berkualitass suatu
produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, makamereka tidak akan pernah
membelinya.Pentingnya promosi dapat digambarkan lewat perumpamaan bahwa pemasaran
tanpa promosi dapat diibaratkan seorang pria berkacamata hitam yang dari tempat gelap pada malam kelam mengedipkan matanya
pada seorang gadis cantik di kejauhan. Tak seorang pun yang tau apa yangg
dilakukan pria tersebut, selain dirinya sendiri.
Pada
hakikatnya promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud
komunikasi pemasaran adalah aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan
informassi, mempengaruhi/ membujuk, dan/atau
mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia
menerima, membeli, dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
4. Minat Beli Konsumen
Menurut jurnal yang ditulis oleh Kasih,
Sulistyowati, dan Noviasari,Simammora
mengemukakan bahwa minat beli muncul karena adanya rasa percaya terhadapproduk
dan jasa yang kemudian diiringi dengan kemampuan untuk membeli.
Seorang
konsumen akan mendapatkan informasi dari pencarian eksternalnya yaitu dengan
melakukan proses informasi.
5. Definisi
Operasional
Definisi
operasional memiliki beberapa indikator yang akan diuraikan sebagai berikut:
a. Variable
terikat (dependent variable)
Variable
terikat dalam penelitian ini adalah minat konsumen dimana indikator dari variable
terikat dapat disebutkan sebagai berikut :
1) keinginan
untuk membeli produk
2) keinginan
untuk merefrensikan produk kepada orang lain
3)
keinginan untuk mencari
informasi tentang produk
Variable
bebas dalam penelitian ini adalah promosi penjualan dimana indikator dari variable
terikat dapat disebutkan sebagai berikut :
1)
Ukuran insentif yang
ditawarkan menarik
2)
Insentif yang
ditawarkan bervariasi
3)
Kententuan untuk
mendapatkan insentif jelas
J. Tim
Peneliti
Penulis
mengucapkan terima kasih atas bantuan dan dukungan serta doa yaitu untuk :
1. Alloh SWT yang
telah melimpahkan rahmat serta karunia
nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini dengan baik.
2. kedua orangtua
kami yang sudah memberikan dukungan dan semangat dalam mengerjakan penelitian
ini.
3. seluruh anggota
tim yang saling bekerjasama dan membantu untuk dapat menyelesaikan penelitian
ini yang terdiri dari :
No.
|
Nama
|
Keterangan
|
1
2
3
4
5
|
Aip Amirulloh
Deden Supriadi
Rindo Agustian
Sintya Wandasari
Tri Haryani
|
Tim Peneliti
|
4. seluruh dosen fakultas ekonomi yang telah memberikan
ilmu pengetahuan terhadap kami.
K. Jadwal
Kegiatan
L. Anggaran
No
|
Anggaran
|
Jumlah
|
1
|
Biaya
Print
|
Rp
600.000
|
2
|
Biaya
Transportasi
|
Rp 600.000
|
3
|
Biaya Penyusunan
Proposal & Skripsi
|
Rp 1.100.000
|
4
|
Biaya
Pembimbing
|
Rp 1.200.000
|
5
|
Biaya
Wisuda
|
Rp 2.500.000
|
Jumlah
|
Rp 6.000.000
|
|
M. Pedoman
Peliputan Data
1.kuesioner
Pengumpulan data menggunakan kuesioner
yaitu pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan kepada responden.Dan
pertanyaan tersebut berisi tentang pertanyaan yang berkaitan dengan promosi
penjualan dan minat beli konsumen.
2. Wawancara
Wawancara adalah mendapatkan jawaban
dari responden dengan cara langsung bertanya kepada responden dan wawancara
adalah teknik mendapatkan jawaban dari responden secara lisan.
N. Metode Penelitian
1.Objek
dan Lokasi Penelitian
Obyek
yang diteliti dalam penelitian ini adalah konsumen di Matahari Mall Pejaten Village.Lokasi
penelitian dilakukan di Matahari Pejaten
Village lt.1 Jalan Warung Jati Barat No. 39 Ps. Minggu Jakarta Selatan.
2.Populasi dan Sampel
Sugiyono
(2009) menjelaskan terdapat perbedaan yang mendasar dalam pengertian antara pengertian “ populasi dan
sampel “ dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif,
populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi
itu. Populasi itu misalnya penduduk di wilayah tertentu, jumlah pegawai pada
organisasi tertentu, jumlah guru dan murid di
sekolah tertentu, jumlah guru dan murid di sekolah tertentu dan sebagainya.
Dalampenelitian ini adalah konsumen di Matahari Pejaten Village Jakarta.
3. Pengumpulan Data
a.
Jenis dan Sumber Data
1)
Data Primer
Data
primer adalah data yang didapatkan langsung dari responden yang kita pilih, dan
dalam penelitian ini sumber data primer berdasarkan dari kuesioner yang
peneliti berikan dan wawancara yang dilakukan peneliti
2) Data Sekunder
Data
sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dan data ini
mendukung data primer, dalam penelitian ini data sekunder diambil dari
jurnal-jurnal yang dicari melalui internet.
b.
Teknik Pengumpulan Data
1)kuesioner
Pengumpulan data menggunakan
kuesioner yaitu pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan kepada
responden.Dan pertanyaan tersebut berisi tentang pertanyaan yang berkaitan
dengan promosi penjualan dan minat beli konsumen. Dan variable yang digunakan
dalam pengumpulan data di penelitian ini adalah menggunakan skala likert
SS
|
S
|
N
|
TS
|
STS
|
SS
menunjukan bahwa responden sangat setuju dengan pernyataan yang diberikan dan
skor SS adalah 5, S menunjukan bahwa
responden setuju dengan pernyataan yang diberikan dan S diberi skor 4, N
menunjukan bahwa responden netral terhadap pernyataan yang diberikan dan N
diberi skor 3, TS menunjukan bahwa responden tidak setuju dengan pernyataan
yang diberikan dan TS diberi skor 2, dan yang terakhir STS menunujukan bahwa
responden sangat tidak setuju dengan pernyataan yang diberikan skor untuk STS
adalah 1.
2)
Wawancara
Wawancara adalah mendapatkan jawaban
dari responden dengan cara langsung bertanya kepada responden dan wawancara
adalah teknik mendapatkan jawaban dari responden secara lisan.
c.
Alat atau Instrumen Pengumpulan Data
1) Uji Validitas
Sekaran (2011) mengungkapkan
bahwa ada beberapa jenis uji validitas yang di gunakan untuk menguji ketapatan
ukuran dan penulis menggunakan istilah yang berbeda untuk menujukannya.Demi
kejelasan, kita bias mengelompokan uji validitas kedalam tiga bagian besar
yaitu :
a)
validitas isi
validitas isi
memastikan bahwa pengukuran memasukan sekumpulan item yang memadai dan mewakili
yang mengungkap konsep. Semakin item skala mencerminkan kawasan atau
keseluruhan konsep yang diukur, semakin besar validitas isi. Dengan kata lain,
validitas isi merupakan fungsi seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep
telah digambarkan.
b)
validitas berdasarkan criteria
validitas
berdasarkan criteria terpenuhi jika pengukuran membedakan individu menurut
suatu criteria yang di harapkan di prediksi.
c)
validitas konsep
validitas
konsep menunjukan seberapa baik hasil yang di peroleh dari penggunaan ukuran
cocok dengan teori yang mendasari desain test.
2) Uji Reabilitas
Sekaran (2011) Reabilitas
adalah suatu pengukuran menunjukan sejauh mana pengukuran tersebut tanpa bias (
bebas kesalahan ) dank arena itu menjamin pengukuran yang konsisten lintas
waktu dan lintas beragam item dalam instrument. Dengan kata lain, keandalan
suatu pengukuran merupakan indikasi mengenai stabilitas dan konsistensi di mana
instrument mengukur konsep dan membantu menilai “ ketepatan “ sebuah
pemgukuran.
4. Analisis Data
a.Alat
Analisis Data
Jawaban
dari kuisioner yang dibagikan memiliki 5 skala jawaban 1 (sangat tidak setuju),
2 (tidak setuju), 3 (netral), 4 (setuju), 5 (sangat setuju).Analisis deskriptif
merupakan analisis mengenai tanggapan atau jawaban responden tentang kuisioner
penelitian dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
RS=
Rentang
Skala
|
Kategori
|
1,0-1,8
|
Sangat
Tidak Setuju
|
1,8-2,6
|
Tidak
Setuju
|
2,6-3,4
|
Netral
|
3,4-4,2
|
Setuju
|
4,2-5,0
|
Sangat
Setuju
|
O. Daftar Pustaka
Kasih,
Citra, Lilis Sulistyowati, dan Henni NoviaSari. 2013. “Pengaruh BAURAN Promosi terhadap Minat
Beli Deodoran Rexona Teens pada Siswi SMA Negri 10 Pekan Baru”.
Buletin Studi Ekonomi, Vol 12, Halaman 1-12
Sekaran,
Uma. 2011. Research Methods For Business,
Edisi 4, Jilid 2, Jakarta: Salemba 4
Sugiyono.2009.
Metode Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif. CV.Alfabeta: Bandung.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta : Andi.
kak aku boleh nanya tentang kuisonernya gak buat contoh aja, makasih sebelumnya
BalasHapus