BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Cukup banyak
buku yang mengartikan tentang investigasi atau riset, seperti pada kamus
Webster yang mengartikan sebagai suatu kata kerja yang mempunyai arti memeriksa
atau mencari kembali. Lain lagi menurut Ndraha (1988), Investigasi atau Riset
sebagai suatu pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari
fakta atau prinsip-prinsip penyelidikan, yang tekun guna memastikan suatu hal.
Untuk memperoleh
pengetahuan yang benar dapat beberapa cara salah satunya dengan menggunakan
ilmu. Sesuatu yang bersifat ilmu adalah ilmiah. Ilmu yang diperoleh dari hasil
penelitian atau studi disebut ilmu pengetahuan. Pengetahuan disebut ilmiah jika
dipenuhi syarat.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka dapat kami rumuskan masalah
permasalahan - permasalahan sebagai berikut :
1.2.1
Apa
yang dimaksud dengan Investigasi Ilmiah ?
1.2.2
Apa
saja ciri – ciri penelitian ilmiah ?
1.2.3
Apa
rintangan sains dalam penelitian ?
1.2.4
Apa
saja tipe – tipe penelitian ?
1.3
Tujuan
Adapun
tujuan-tujuan pembuatan makalah ini yaitu :
1.3.1
Tujuan
umum
Makalah ini bertujuan untuk memberi informasi mengenai pengantar penelitian..
1.3.2
Tujuan
khusus
Secara khusus pembuatan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas kelompok dengan mata kuliah
Metodologi Penelitian.
1.4
Manfaat
Dalam
pembuatan makalah ini diharapkan dapat memberikan berbagai manfaat bagi seluruh
pihak, sebagai berikut :
1.4.1
Manfaat
untuk lembaga
a.
Sebagai
bahan referensi bagi perpustakaan
b.
Sebagai
dokumentasi kerja mahasiswa pada dosen
1.4.2
Manfaat
untuk diri sendiri
a.
Sebagai
uji materi akan pembelajaran
b.
Sebagai
media dalam pembahasan materi
1.4.3
Manfaat
untuk orang lain
a.
Dapat
membantu memberikan pengetahuan tentang penelitian.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Investigasi Ilmiah
Kata Investigasi menurut kamus besar
bahasa indonesia adalah Penyelidikan dengan mencatat atau merekam fakta
melakukan peninjauan, percobaan, dan sebagainya. Dengan memperoleh jawaban atas
pertanyaan (tentang peristiwa, sifat atau khasiat suatu zat dan sebagainya). Menurut
Webster adalah memeriksa mencari kembali. Menurut Ndraha adalah diartikan
sebagai suatu pemeriksaan atau pengujian yang teliti dan kritis dalam mencari
fakta atau prinsip-prinsip penyelidikan yang tertekun guna memastikan suatu
hal. Menurut Said Kelana & Chandra Wijaya adalah Usaha untuk menemukan
suatu hal menurut metode ilmiah yaitu sasaran,usaha untuk mencapai sasaran
metode ilmiah.
Dari beberapa pendapat para pakar penulis mencoba menyimpulkan
bahwa investigasi adalah Suatu cara mencari solusi untuk menemukan atau memecahkan suatu masalah yang sedang
terjadi.
2.2 Ciri-ciri
Penelitian Ilmiah
2.2.1
Tujuan Jelas
Tujuan jelas dimaksudkan bahwa penelitian tersebut
memiliki efek terhadap pihak yang bersangkutan contoh dengan tujuan untuk
meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, disamping manfaat lain
penelitian tersebut dalam banyak bidang. Sekaran (2007).
Menurut
penulis maksud dari tujuan jelas itu tahu maksud kenapa kita meneliti hal
tersebut dan memiliki sasaran sebagai tujuan penelitian.
2.2.2
Ketepatan
Ketepatan
mengandung arti kehati-hatian, kecermatan, dan tingkat ketelitian dalam
investigasi penelitian, dengan tujuan yang jelas untuk menarik kesimpulan
mengenai bagaimana komitmen dapat ditingkatkan, Sekaran (2007).
Menurut penulis
maksud dari kata ketepatan itu adalah penelitian yang dilakukan tidak jauh dari
rencana yang dibuat.
2.2.3
Dapat Diuji
Setelah
melakukan investigasi maka hal tersebut dapat diuji dengan menerapkan uji
statistik tertentu pada data yang dikumpulkan untuk tujuan tertentu. Ini adalah
hipotesis yang dapat diuji setelah data dikumpulkan. Analisis korelasi akan
ditunjukan apakah hipotesis tersebut akan diterima atau tidak, penelitian
ilmiah dengan demikian menguji secara logis hipotesis yang disusun untuk
melihat apakah data mendukung perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah
studi yang mendalam terhadap situasi yang mendalam. Dengan demikian, dapat
diuji menjadi ciri lain dari penelitian ilmiah, Sekaran (2007).
Menurut penulis
maksud dari kata dapat diuji adalah hal yang kita teliti ini bisa diterapkan
pada masalah yang dihadapi.
2.2.4
Dapat Ditiru
Dapat ditiru
dimaksudkan kita akan lebih meyakini temuan dan kesimpulan tersebut jika
temuannya mirip muncul berdasarkan data yang dikumpulkan oleh organisasi lain
yang menggunakan metode serupa. Misalnya hasil ditiru atau terulang, Sekaran
(2007).
Menurut penulis
maksud dapat ditiru adalah penelitian yang dilakukan itu masih bisa
dikembangkan dan dapat digunakan atau diterapkan pada orang lain sehingga
bermanfaat untuk banyak orang.
2.2.5
Ketelitian & keyakinan
Ketelitian
mengacu pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Dengan
kata lain, ketelitian mencerminkan keakuratan atau keyakinan hasil berdasarkan
sampel, terkait apa yang benar-benar eksis dalam keseluruhan. Keyakinan mengacuh
pada probabilitas ketepatan estimasi kita. Karena itu, tidaklah cukup hanya
teliti, tetapi juga penting bahwa kita dapat dengan yakin menegaskan bahwa 95%
waktu hasil kita benar dan hanya 5% kemungkinan salah. Hal ini juga disebut
sebagai tingkat keyakinan. Sekaran (2007: 32)
Menurut penulis
ketelitian dan keyakinan itu adalah melakukan penelitian dengan serius dan
tidak asal dalam merencanakan semua yang ingin diteliti sehingga tidak ada hal yang sia-sia.
2.2.6
Objektivitas
Objektif yaitu
harus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari kata aktual, dan
bukan nilai-nilai subjektif atau emosional kita. Sekaran (2007).
Menurut penulis
maksud dari objektivitas ini adalah sesuatu yang diteliti ini bedasarkan pada
kejadian yang nyata bukan pada hal yang bersifat menduga-duga.
2.2.7
Dapat Digeneralisasi
Dapat
digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam satu
konteks organisasi kekonteks organisasi lainnya. Semakin penelitian dapat
digeneralisasi semakin besar kegunaan dan nilainya, Sekaran (2007: 34).
Menurut penulis
maksud dari dapat digeneralisasi itu adalah hal yang diteliti ini bisa
dikembangkan kembali sehingga bisa memiliki manfaat yang luas lagi.
2.2.8
Hemat
Kesederhanaan
dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang muncul, dan dalam menghasilkan
solusi masalah, selalu lebih disukai untuk kerangka penelitian yang kompleks
yang meliputi jumlah faktor yang tidak dapat dikendalikan. Sifat ekonomis dalam
model penelitian dicapai jika kita memasukan kedalam kerangka peenelitian lebih
sedikit jumlah variabel yang akan menjelaskan varians secara lebih efisien
dibanding seperangkat variabel kompleks yang hanya akan sedikit menambah
varians yang dijelaskan, Sekaran
(2007:34-35)
Menurut penulis
arti kata hemat itu adalah biaya yang dikeluarkan tidak berlebihan atau sering
dibilang efisiensi.
2.3 Keterbatasan
Penelitian Ilmiah Dalam Bidang Manajemen
Dalam bidang manajemen dan ilmu social,
tidak selalu mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, dalam arti
bahwa, tidak seperti dalam ilmu pasti, hasil yang diperoleh tidak akan eksak
dan bebas-kesalahan. Hal ini terutama karena kesulitan yang dihadapi dalam
pengukuran dan pengumpulan data dalam bidang subjektif seperti perasaan, emosi, sikap, dan persepsi.
2.4 Rintangan
Sains Dalam Manajemen
2.2.1
Deduktif dan Induksi
Menurut Uma Sekaran (2007) deduktif
adalah proses dimana kita tiba pada suatu kesimpulan beralasan melalui
generalisasi logis dari sebuah fakta yang diketahui. Dan induksi adalah proses
dimana kita mengamati fenomena tertentu berdasarkan hal tersebut tiba pada kesimpulan dengan kata
lain berdasarkan data yang diamati.
Sedangkan menurut Said Kelana Asnawi dan
Chandra Wijaya, Deduksi dan induksi merupakan cara berfikir yang menuntun kita
untuk melakukan penelitian. Deduksi merupakan alasan dari fenomena umum menjadi
spesifik (Dibuktikan dengan nyata), sebaliknya induksi berpatokan dari cara
melihat bukti untuk kemudian dijadikan sebagai kesimpulan umum.
Dari beberapa pendapat pakar tersebut
kami menyimpulkan bahwa deduksi itu adalah kita mempelajari teori kemudian
dicari apa yang dimaksud teori tersebut dalam kehidupan nyata dan kemudian
induksi itu adalah apa yang terjadi dikehidupan saat ini berdasarkan
fakta-fakta kemudian diambil kesimpulannya dari fakta tersebut berkaitan dengan teori yang ada.
2.5 Metode
Hipotesis dan deduktif
2.5.1
Tujuh Langkah Metode Hipotesis dan
Deduktif
Tujuh langkah yang termasuk kedalam metode
penelitian hipotesis-deduktif berakar dari rintangan yang dibahas dibawah ini.
2.5.1.1 Pengamatan
Menurut Uma
sekarang (2007) Pengamatan adalah dimana seseorang merasakan perubahan tertentu
yang sedang terjadi.
2.5.1.2 Pengumpulan Informasi Awal
Menurut Uma
sekaran (2007) dalam mencari informasi secara mendalam mengenai hal yang
diamati hal itu dapat dilakukan dengan berbicara secara informal dengan
beberapa orang atau kepada sumber
relevan.
2.5.1.3 Perumusan Teori
Menurut Uma
sekaran (2007) perumusan teori adalah usaha untuk menggabungkan semua informasi
dalam cara yang logis sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah
dapat dikonsep dan diuiji
2.5.1.4 Penyusunan Hipotesis
Menurut Uma
sekaran (2007) penyusunan hipotesis adalah langkah logis selanjutnya setelah
perumusan teori. Dari jaringan asosiasi teori diantara variabel, hipotesis atau
perkiraan tertentu yang dapat diuji dan bisa dihasilkan.
2.5.1.5 Pengumpulan Data Ilmiah Lebih Lanjut
Menurut Uma
sekaran (2007) Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut adalah menguji hipotesis
yang dihasilkan dalam studi sebagai dasar analisis lebih lanjut.
2.5.1.6 Analisis Data
Menurut Uma
sekaran (2007) Analisis data adalah data yang dikumpulkan di analisis secara
statistik untuk dilihat apakah hipotesisnya terbukti atau tidaknya.
2.5.1.7 Deduksi
Menurut Uma
sekaran (2007) Deduksi adalah proses dimana tiba pada suatu kesimpulan dengan
menginterprestasikan arti dari analisis data.
2.5.2
Dua Contoh Penerapan Metode Hipotesis
dan deduktif dalam Organisasi
2.5.2.1 Dilema
CIO
Pengamatan, Pengumpulan informasi melalui wawancara
informal, mendapatkan lebih banyak informasi melalui survey literature,
merumuskan sebuah teori, menyusun hipotesis, pengumpulan data, analisis data,
deduksi.
2.5.2.2 Konsekuensi
Yang Tidak Diinginkan Dari Pemotongan Anggaran
Pengamatan,
pengumpulan informasi melalui wawancara informal, mendapatkan lebih banyak
informasi melalui studi literature, merumuskan teori mengenai apa yang terjadi,
menyusun hipotesis, pengumpulan data, deduksi.
2.5.3
Tinjauan Metode Hipotesis Deduktif
Risngkasnya, metode hipotesis metode hipotesis
meliputi tujuh langkah, yaitu pengamatan, pengumpulan data awal, perumusan
teori, penyususan hipotesis, pengumpulan data ilmiah, analisis data, dan
deduksi.
2.6 Tipe
Penelitian Lainnya
2.6.1
Studi Kasus
Studi kasus adalah uraian dan penjelasan
konprehensif mengenai berbagai aspek seorang individu, suatu kelompok, suatu
organisasi (Komunitas), suatu progam,atau situasi sosial. Peneliti studi kasus berupaya menelaah sebanyak
mungkin data mengenai subjek yang diteliti.
Menurut
Lincoln dan Guba studi kasus itu adalah Sarana utama bagi penelitian yaitu
menyajikan pandangan subjek yang teliti,menyajikan uraian menyeluruh yang mirip
dengan apa yang dialami, sarana efektif untuk menunjukan hubungan antara peneliti
dan responden. Menurut Uma Sekaran (2007) Studi kasus itu meliputi analisis
mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dalam organisasi
lain,dimana sifat dan definisi masalah yang terjadi adalah serupa dengan yang
dialami dalam situasi saat ini.
Dari
beberapa pendapat para pakar penulis mencoba menyimpulkan bahwa studi kasus
adalah mempelajari hal yang dialami dan telah terjadi dan diuji dalam
menyelesaikan suatu kasus secara jelas dan teliti.
2.6.2
Penelitian Tindakan
Menurut Uma
sekaran (2007) Penelitian Tindakan adalah metode paling tepat ketika berkenaan
perubahan yang direncanakan.
Jadi menurut
pendapat penulis penelitian tindakan adalah metode yang dipakai apabila terjadi
perubahan ketika kita sedang meneliti dan itu berbeda dari rencana awalnya.
BAB III
KESIMPULAN
3.1
Investigasi
adalah Suatu cara mencari solusi untuk menemukan atau memecahkan suatu masalah yang sedang
terjadi.
3.2
Ciri
– ciri penelitahan ilmiah
Ø Tujuan jelas
Ø Ketepatan
Ø Dapat diuji
Ø Dapat ditiru
Ø Ketelitian & Keyakinan
Ø Objektivitas
Ø Dapat digeneralisai
Ø Hemat
3.3
Rintangan
sains dalam penelitian ada 2 yaitu :
3.3.1
Deduksi
3.3.2
Induksi
3.4
Tipe
penelitian ada 2 yaitu
Ø Studi Kasus
Ø Penelitian Tindakan
DAFTAR
PUSTAKA
Kamus
Besar Bahasa Indonesia
Hadi,
Sutrisno. 1997” Metodologi Research buku 1”.Universitas Gadjah Mada:
Yogyakarta.1997
Kelana
Asnawi, Said. “Metodologi Penelitian Keuangan”.Graha Ilmu : Yogyakarta.2006
Sekaran,
Uma.”Research Methods For Businesss
Buku 1 Edisi 4”.Salemba Empat : Jakarta.2007
Sugiyono.”Metodologi Penelitian Bisnis edisi 17”.Alfabeta
: Bandung.2013
Tidak ada komentar:
Posting Komentar