A.
Latar
Belakang Penelitian
Saat
ini, iklim kompetisi dalam dunia perdagangan semakin terasa. Di sisi lain
perubahan lingkungan yang demikian pesat semakin mendukung kompetisi yang
sedang terjadi saat ini, salah satu tujuan utama aktivitas pemasaran seringkali
dilihat dari pencapaian loyalitas pelanggan melalui strategi pemasaran, Kotler (1997 : hal 8)
pemasaran sebagai proses sosial dan manajerial yang dilakukan seseorang atau
kelompok untuk memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan,
penawaran, dan pertukaran produk-produk yang bernilai dengan lainnya. Loyalitas pelanggan merupakan
bagian terpenting pada pengulangan pembelian pada pelanggan loyalitas,pelanggan memiliki korelasi yang
positif dengan performa bisnis. loyalitas pelanggan tidak hanyameningkatkan nilai dalam
bisnis, tetapi juga dapatmenarik pelanggan baru.Kotler (2008)
Kepuasan pelanggan, kualitas layanan, dan loyalitas pelanggan merupakan
tiga elemen kunci yang menentukan kesuksesan implementasi konsep pemasaran. Ketiga aspek ini telah menjadi
bagian dari kredo organisasi, baik organisasi laba maupun nirlaba, upaya
mengukur dan mengelola ketiga elemen ini terus-menerus dikembangkan, terutama
sejak dekade 1980-an.
Konsekuensi
kepuasan/ketidak puasan pelanggan sangat krusial bagi kalangan bisnis,
pemerintah dan juga konsumen. Bagi bisnis, kepuasan dipandang sebagai salah satu dimensi
kinerja pasar. Pelanggan berpotensi mengarah pada pertumbuhan penjualan jangka
panjang dan jangka pendek, serta pangsa pasar sebagai hasil pembelian ulang, sementara itu ketidak puasan pelanggan
memunculkan sejumlah risiko, seperti boikot
atau protes dari lembaga konsumen, intervensi pemerintah, reaksi
pesaing, dan masuknya produk substitusi baru ke pasar.
Ketidak
puasan pelanggan sesungguhnya dapat
membantu perusahaan mengidentifikasi
aspek-aspek yang menjadi kelemahan
produk atau jasanya yang tidak mampu memenuhi standar konsumen dan pemerintah.
Modifikasi dapat dilakukan untuk memperbaiki kinerja produk dan jasa, sehingga
masalah serupa tidak akan terulang di masa datang. Sementara kepuasan
pelanggan dapat membantu perusahaan
dalam memperkokoh posisi bersaing produknya melalui segmentasi.
Bagi
pemerintah, Konsep kepuasan/ketidakpuasan pelanggan dapat membantu mereka dalam
mengidentifikasi dan mengisolasi produk dan industri yang membutuhkan tindakan
pemerintah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan konsumen, Di samping itu, bagi Badan Perlindungan
Konsumen Nasional ( BPKN ) pemantauan kepuasan pelanggan dapat menjadi salah satu
cara efektif mengimplementasikan UU Perlindunagan Konsumen.
Bagi
Konsumen, Konsep kepuasan pelanggan bermanfaat dalam memberikan informasi lebih
jelas tentang seberapa puas atau tidak
puas konsumen lain terhadap produk atau jasa tertentu. Dengan informaasi yang
lebih berkualitas, konsumen diharapkan mampu membuat keputusan pembelian yang lebih “bijaksana” dan mampu
menghindari pengalaman buruk konsumen lainnya. Selain itu konsumen juga
diharapkan dapat benar-benar memahami posisinya
terutama dalam hal hak dan kewajiban konsumen serta hak dan kewajiban
pelaku usaha. Selain bermanfaat sebagai acuan dalam
mengevaluasi kinerja produk dan perusahaan, pemahaman atas hak dan kewajiaban
konsumen dan pelaku usaha juga berguna dalam memberikan informasi tentang alternatife
tindakan dan prosedur yang bisa dilakukan bila konsumen tidak puas terhadap
produk atau jasa, atau perusahaan spesifik.Tjipto,
Chandra, Adriana (2000)
Kotler,(2005). Kualitas yang rendah akan
menimbulkanketidakpuasan pada pelanggan, tidak hanya pelangganyang makan di
restoran tersebut tapi juga berdampakpada orang lain. Karena pelanggan yang
kecewa akanbercerita paling sedikit kepada 15 orang lainnya.Dampaknya, calon
pelanggan akan menjatuhkan pilihannyakepada pesaing.
Berdasarkan pada pembahasan diatas , maka penulis tertatarik untuk
menjawab, meneliti, mengamati, mengkaji, dan menganalisa lebih lanjut dan lebih
lanjut dan lebih mendalam pembahasan diatas dalam proposal ini dengan judul “Pengaruh Kualitas Layanan
terhadap Kepuasan Pelanggan dalam Membentuk Loyalitas Pelanggan ” ( Studi kasus restoran cepat saji KFC Cabang Ciputat )
B.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis
dapat mengidentifikasi masalah yang muncul, diantaranya :
1.
Masih kurangnya
perhatian yang dilakukan pihak KFC dalam mencermati kepuasan pelanggan
2. Masih
kurangnya fasilitas dan layanan yang diberikan KFC cabang Ciputat
3. Kualitas
pelayanan yang masih kurang, yang menyebabkan laba perusahaan menurun
C.
Pembatasan
Masalah
Dalam penelitin ini penulis membuat batasan-batasan, mengingat luasnya
persoalan yang mungkin diteliti yaitu sebagaiberikut:
1.
Definisi
Kualitas sebagaimana yang diinterprestasikan ISO 9000
dalam buku Lupiyoadi dan Hamdani (2008:175) merupakan perpaduan antara sifat
dan karakteristik yang menentukan sejauh mana keluaran dapat memenuhi
persyaratan kebutuhan pelanggan.
Kepuasan merupakan perasaan
senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya
terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya. Kotler
(1997:36)
Sedangkan Lupiyoadi dan Hamdani (2008:174)
berpendapatpelanggan merupakan fokus utama
dalam pembahasan mengenai kepuasan dan kualitas jasa karena dalam hal ini
pelanggan memegang peranan cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap
produk maupun pelayanan yang diberikan perusahaan.
Tjipto,
Chandra, Adriana (2000;76) mengatakan
bahwa loyalitas pelanggan merupakan perilaku
pembelian ulang terhadap suatu produk atau barang tertentu.
2.
Tempat penelitian
dilakukan pada Restoran KFC cabang Ciputat
dan lama waktu untuk melakukan penelitian selama satu bulan dari bulan proses
pembuatan proposal ini.
D.
Perumusan
Masalah
1. Apakah
kualitas pelayanan terhadap kepuasanPelanggan dapat membentuk loyalitas terhadap pelanggan
?
2. Berapakah
besar pengaruh kualitas layanan terhadap profit perusahaan KFC Cabang Ciputat ?
3. Bagaimana cara agar perusahaan mampu mempertahankan
pelanggan lama dan menarik pelanggan baru ?
E.
Tujuan
dan Manfaat Penelitian
1.
Tujuan Penelitian
Sejalan
dengan latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, maka penulisan skripsi
ini memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Untuk
mengetahui seberapa besar pengaruh kualitas
pelayanan terhadap loyalitas pelanggan
b. Untuk
Mengetahui hubungan
antara kualitas layanan terhadap loyalitas pelanggan secara langsung dan tidak
langsung melalui kepuasan pelanggan yang dilakukan oleh restoran cepat saji KFC.
2.
Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
1). Bagi
penulis
Menambah wawasan pengetahuan tentang bagaimana strategi
pemasaran kualitas layanan yang baik agar dapat mempertahankan pelanggan
2). Bagi pembaca
Sebagai bahan
referensi bagi pembaca agar dapat membantu mempermudah melakukan suatu
penelitian.
b.
Manfaat Praktis
Untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak yang
membutuhkan dan sebagai bahan masukan informasi kepada perusahaan dalam
mempertahankan pelanggan
yang sudah loyal dan mempertahankan pelanggan baru.
F.
Kerangka
Pemikiran
Menurut Supardi (2005:163) Wujud dari penggambaran pemecahan masalah
penelitian dapat digambarkan dalam bentuk skema. Skema tersebut merupakan
kerangka pemikiran penelitian yang merupakan rangkuman dari penelitian
terdahulu dan landasan teori ke dalam suatu bagan, sehingga menunjukan
kejelasan variabel, hipotesis dan model
penelitiannya. Dari kerangka penelitian ini yang juga berfungsi sebagai model
penelitian, maka peneliti akan lebih mudah menganalisi data-data penelitian.
Maksud dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui apakah ada saling keterkaitan
antara kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan dalam
membentuk loyalitas pelangganKFC cabang
Ciputat. Dalam penelitian ini variabel yang terkait yauitu variabel (X) yaitu Kualitas layanan,
variabel (Y) Kepuasan pelanggan dan variabel (Z) Loyalitas pelanggan.
Berdasarkan deskripsi teori diatas maka digambarkankan kerangka pemikiran
sebagai berikut:
G.
Hipotesis
Hipotesis menurut
Sekaran (2007:135) didefinisikan sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis
diantara dua atau lebih variabel
yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan
yang dapat diuji.Supardi (2005:69) menyatakan bahwa hipotesis adalah suatu
jawaban permasalahan sementara yang bersifat dugaan dari suatu penelitian. Sedangkan
Kuncoro (2003:47) berpendapat bahwa
Hipotesis yaitu suatu penjelasan
sementara tantang perilaku ,
fenomena atau keadaan tertentu
yang telah terjadi atau akan
terjadi. Adapun Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Ho
:p = 0 Tidak
ada pengaruh yang positif dan signifikan antara kualitas
layanan terhadap kepuasan pelanggan.
Ha
:p ≠ 0 Ada pengaruh yang
positif dan signifikan antara kualitas layanan terhadap kepuasan pelanggan.
H.Sistematika Penulisan
Sistematika pembahasan dalam
penulisan ini ditujukan untuk memberikan gambaran serta mempermudah
pembahsannya secara garis besar mengenai
apa yang dikemukakan didalam tiap-tiap bab. Berikut sistematika
penulisan yang digunakan sebagai berikut:
1.
Sampul muka
2.
Halaman pengesahan
3.
Halaman pernyataan
4.
Halaman abstrak ( Bahasa Indonesia )
5.
Halaman abstract (Bahasa Inggris )
6.
Kata pengantar
7.
Daftar isi
8.
Daftar tabel
9.
Daftar gambar
10. Daftar
lampiran
11. Bagian
utama
Bab
1 : PENDAHULUAN
a . Latar Belakang Masalah
b . Identifikasi Masalah
c . Pembatasan Masalah
d . Perumusan Masalah
e . Tujuan dan Manfaat Penelitian
f . Kerangka Pemikiran
g . Hipotesis
h . Sistematika Penulisan
i . Teori / Tinjauan Pustaka/ Kerangka Pemikiran
Bab
II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab
III: METODOLOGI PENELITIAN
a. Jenis
Penelitian
b. Model
Penelitian
c. Populasi
dan Sampel
d. Teknik
Pengumpulan Data
e. Pengolahan
dan Analisis Data
f. Operasional
Variabel
Bab
IV : Hasil dan Pembahasan
Bab
V : Kesimpulan dan Saran
12. Bagian
akhir, terdiri dari
a. Daftar
Pustaka
b. Lampiran
c. Surat
Bukti atau Keterangan Melakukan Penelitian
I.
Pendekatan Data dan
Keilmuan
Menurut Kotler (1997:13) pemasaran
adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi
serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang
memuaskan tujuan-tujuan individu organisasi.
Kualitas
sebagaimana yang diinterprestasikan ISO 9000 dalam buku Lupiyoadi dan Hamdani
(2008:175) merupakan perpaduan antara sifat dan karakteristik yang menentukan
sejauh mana keluaran dapat memenuhi persyaratan kebutuhan pelanggan. Pelanggan
yang menentukan dan menilai sampai seberapa jauh sifat dan karakteristik itu
memenuhi kebutuhannya. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani pelanggan merupakanfokus
utama dalam pembahasan mengenai kepuasan dan kualitas jasa karena dalam hal ini
pelanggan memegang peranan cukup penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk
maupun pelayanan yang diberikan perusahaan.
Dari
seluruh kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan pada akhirnya akan
bermuara pada nilai yang diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan yang
dirasakan. Kepuasan merupakan tingkat perasaan dimana seseorang menyatakan
hasil perbandingan atas kinerja produk (jasa) yang diterima atau diharapkan
(Kotler, 1997). Dalam era globalisasi ini perusahaan akan selalu menyadari
pentingnya mengukur tingkat kepuasan pelanggan. Tingkat kepuasan pelanggan yang
tinggi dapat meningkatkan loyaliiitas pelanggan dan mencegah perputaran
pelanggan, mengurangi sensitivitas
pelanggan terhadap harga, mengurangi biaya kegagalan
pemasaran, mengurangi biaya operasi yang diakibatkan oleh meningkatnya jumlah
pelanggan, meningkatkan efektifitas iklan, dan meningkatkan reputasi bisnis.Sedangkan
loyaliatas pelanggan merupakan perilaku
pembelian ulang terhadap suatu produk atau barang tertentuTjipto, Chandra,
Adriana (2000:76).
Pencapaian kepuasan pelanggan melalui kualitas pelayanan
dapat ditingkatkan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut
Kotler (dalam lupiyoadi dan hamdani, 2008) :
1.
Memperkecil
kesenjangan-kesenjangan yang terjadi antara pihak manajemen dan pelanggan.
2.
Perusahaan harus
mampu membangun komitmen bersama untuk menciptakan visi di dalam perbaikan
proses pelayanan.
3.
Memberi kesempatan
kepada pelanggan untuk menyampaikan keluhan.
Kualitas pelayanan karyawan
terhadap pelanggan berpengaruh secara asimetris terhadap kepuasan pelanggan,
dimana pelayanan yang buruk berakibat lebih besar terhadap kepuasan pelanggan
dari pada pelayanan yang dikatagorikan terbalik. Implementasi strategi dengan
kategori terbalik akan meningkatkan kepuasan dan kesetian pelanggan lebih besar
dari pada tidak ada pemasaran relasional yang dilakukan.
Saat ini program
penghargaan atas loyalitas, menjadi sesuatu yang banyak dilakukan perusahaan
yang bertujan untuk meningkatkan retensi (bertahannya) pelanggan yaitu melalui
usaha meningkatkan kepuasan dan nilai kepada pelanggan tertentu. Hal ini dilakukan
dengan pertimbangan bahwa meningkatkan kepuasan dan kesetiaan pelanggan
memiliki pengaruh yang positif terhadap kinerja keuangan perusahaan jangka
panjang.
J.
Tim
Peneliti
Penulis mengucapkan terima
kasih atas bantuan dan dukungan serta doa yaitu untuk:
1.
Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat serta karunia-nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
proposal ini dengan baik.
2.
Kedua orang tua
kami yang sudah memberikan dukungan dan semangat dalam mengerjakan penelitian
ini
3.
Seluruh anggota tim
yang saling bekerjasama dan membantu untuk dapat menyelesaikan penelitian ini
yang terdiri dari:
a.
Anis Kuncahyani
b.
Desi Rahmawati
c.
Laraswati
d.
Nur Fatiroh
e. Sus Miyati
4.
Seluruh Dosen
Fakultas Ekonomi yang telah memberikan ilmu pengetahuan
terhadap kami.
K.
Jadwal
Kegiatan
L.
Anggaran
M.
Pedoman
Peliputan Data
1. Data
Primer
Sekaran (2006:60)menjelaskan bahwa data primer merupakan
data yang mengacu pada informasi yang dipeoleh dari tangan pertama oleh
peneliti yang berkaitan dengan variabel minat untuk tujuan spesifik studi. Untuk
memperoleh data primer ini, penulis secara langsung mengadakan wawancara dengan
pihak Stor Manajer KFC Cabang Ciputat
2. Data
Sekunder
Data
sekunder menurut Hasan (2002:82) adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan
oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada.Data
ini, biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan-laporan peneliti
terdahulu.Dat sekunder disebut juga data tersedia.
N.
Metodologi
Penelitian
1. Jenis
Penelitian
Jenis
penelitian yang digunakan adalah penelitian dasar.Dalam penelitian dasar,
menerapkan pola pikir
bertolak dari ilmu dasar dan berusaha untuk menemukan konsep-konsep ilmu yang
baru serta hasilnya belum dapat diaplikasikan secara langsung di perusahaan.
2. Model
Penelitian
Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif.Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan
statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa
statistik deskriptif dan inferensial
/indukti. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan
pada yang diambil secara random.
3. Populasi
dan Sampel
Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
juga objek dan benda-benda alam yang lain. Populasi
juga bukan sekedar jumlah yang ada pada objek/subjek yang dipelajari,
tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh subjek atau objek itu ( Sugiyono 2012:80
)
Menurut sugiyono ( 2012:81) Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi
besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi,
misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat
menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari darai
sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Untuk itu
sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative ( mewakili)
4. Teknik
Pemgumpulan Data
Pengumpulan
data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai
cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting
alamiah (natural setting), pada laboratorium dengan metode eksperimen, dirumah dengan
berbagai responden, pada suatu seminar, diskusi, dijalan dan lain-lain.
Teknik
yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga cara, Sugiyono
(2012) yaitu:
a.
Interview/wawancara
Wawancara
digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan
studi pedahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam
dan jumlah respondennya sedikit/kecil.Teknik pengumpulan data ini mendasarkan
diri pada laporan tentang diri sendiri atau self-report,
atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi. Wawancara dapat
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur dan dapat dilakukan
melalui tatap muka ( face to face )
maupun dengan mengguanak telepon.
b.
Kuesioner ( Angket )
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik
pengumpulan data yang efesien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang
akan diukur dan tahu
apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok
digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan
tertutup atau terbuka, dapat diberikan
kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.
c. Observasi
Observasi
sebagai teknik
pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik
yanag lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau wawancara dan kuesioner lalu
berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang, tetapi
objek-objek alam yang lain.
Teknik
pengumpulan data dengan observasi digunakan bila, penelitian berkenaan dengan
perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang
diamati tidak terlalu besar.
5. Pengolahan
dan Analisis Data
Penitian
ini menggunakan uji normalitas dan uji linieritas, untuk menganalisis data yang
diperoleh dari kuisioner yang disebarkan kepada beberapa responden sebagai
sampel penelitian. Uji
normalitas sampel digunakan untuk mengetahui atau menguji normal tidaknya
sampel. Sedangkan
uji linieritas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai
hubungan yang linier atau tidak secara signifikan.
6. Operasional
Variabel
Dalam model analisis ini,
terdapat beberapa variabel yaitu:
a.
Variabel independen (independent variable), adalah
variabel yang mempengaruhi variabel terikatnya.
b.
Variabel dependen (dependent variable) merupakan
variabel yang dapat diukur, diprediksi, atau dengan kata lain dapat dimonitor
dan diharapkan dipengaruhi oleh variabel bebas.
c.
Variabel antara ( moderating variable ) adalah variabel
yang mengemuka antara waktu variabel
bebas mulai bekerja memengaruhi variabel
terikat, dan waktu pengaruh variabel
bebas terasa pada variabel
terikat. Dengan demikian terdapat kualitas temporal atau dimensi waktu pada
variabel antara. Variabel antara mengemuka sebagai sebuah fungsi variabel bebas
yang berlaku dalam situasi apapun, serta membantu mengonsepkan dan menjelaskan
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
O.
Daftar
Pustaka
Hasan,Iqbal. (2002). Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Jakarta:Ghalia Indonesia
journal.ui.ac.id/index.php/jbb/article/viewFile/632/617tanggal
18 januari 2016 Pukul 22:01
Kotler,
Philip. (1997).
Manajemen Pemasaran Marketing Management 9e.
Jakarta:PT Ikrar Mandiriabadi.
Kotler,
Philip. (2008). Manajemen Pemasaran 12. Jakarta: PT Macanan Jaya
Cemerlang
Tjipto Fandy, Chandra Gregorius, Adriana
Dadi.(2008). Pemasaran Strategik. Yogyakarta: C.V Andi Offset
Kuncoro,
Mudrajat Ph.d. (2003). Metode Riset untuk
Bisnis Ekonomi.
Jogjakarta: Erlangga
Lupiyoadi
dan hamdani.(2008). Manajemen Pemasaran
Jasa. Jakarta: Salemba Empat
Sekaran, Uma. (2007). Research
Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono, (2012).Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan
R&D. Bandung:Alfabeta
Supardi. (2005). Metodologi penelitian Ekonomi & Bisnis.
Yogyakarta: UII Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar